Catat! Ini Tebal Plesteran Tembok yang Diijinkan Berdasarkan Jenis-Jenis Material Dindingnya
Adanya standar tebal plesteran tembok yang diijinkan membuat siapa pun tidak boleh sembarangan memasang finishing dinding bangunan. Bahkan, jikapun Anda adalah kontraktor profesional yang memiliki banyak pengetahuan mengenai karakteristik bangunan.
Lantas berapa ketebalan plester tembok yang diijinkan? Anda bisa mengetahui informasinya dengan menyimak ulasan berikut ini, ya.
Berapa Tebal Plesteran Tembok yang Diijinkan?
Memplester tembok merupakan langkah penting yang harus dilakukan untuk menghasilkan tampilan lebih halus dan bagus pada bangunan. Selain itu, plester yang dilakukan saat pembangunan hunian baru ataupun renovasi rumah lama juga berguna untuk menambah daya tahannya.
Namun, perlu diketahui bahwa ada standar tebal plesteran yang ideal diterapkan pada tembok. Standar tersebut dapat menentukan bagaimana kualitas plesteran, apakah sudah bagus atau sebaliknya.
Sebagai informasi, tebal plesteran tembok yang diijinkan secara umum adalah 15 mm sampai dengan 30 mm. Jika dikonversikan ke satuan sentimeter, nilainya adalah 1,5 cm sampai 3 cm.
Sementara itu, untuk dinding yang menggunakan batu-bata jenis tertentu, tebal plesterannya bisa jadi tidak sama dengan ketentuan di atas. Untuk tahu informasi lengkapnya, simak di bawah ini, ya.
1. Plesteran untuk Dinding Bata Merah
Bata merah adalah jenis material dinding bangunan yang banyak digunakan masyarakat. Hal ini dikarenakan, material ini terbilang cukup kuat sehingga dipastikan mampu menambah daya tahan bangunan agar lebih lama.
Meski dikatakan kuat, tembok yang menggunakan material ini sebaiknya tetap diberikan plesteran, terutama untuk dinding eksterior. Mengenai ketebalan yang diizinkan untuk tembok bata merah, biasanya adalah 1,5 cm hingga 3 cm.
2. Plesteran Bata Hebel
Normalnya, plesteran bata hebel memiliki ketebalan sekitar 1 cm sampai dengan 2 cm. Hal ini dikarenakan, jenis material ini memiliki ukuran yang terbilang cukup tebal.
Namun, jika Anda enggan menerapkan plesteran, dinding bermaterial hebel tidak wajib diberikan finishing ini. Pasalnya, tembok dengan bata hebel tidak terlalu memerlukan plesteran sebab teksturnya yang cukup halus. Dengan menimbang tebal plesteran dinding hebel, anggaran biaya renovasi rumah dipastikan lebih hemat.
3. Plesteran Tembok Batako Semen PC
Batako semen PC memiliki ketebalan sekitar 8 cm hingga 11 cm. Namun, meski ukurannya bisa dikatakan cukup tebal, jenis material ini tergolong mudah rapuh.
Guna menghindari adanya kerusakan dalam waktu cepat pada bangunan, sebaiknya terapkan plesteran dengan tebal minimal 2 cm. Akan tetapi, jauh lebih baik jika menerapkan plesteran dengan tebal 3 cm.
4. Plesteran Dinding Batako Putih
Dinding batako putih memiliki ketebalan antara 8 cm sampai dengan 11 cm. Tidak jauh berbeda dengan jenis material sebelumnya, karakteristiknya juga tergolong mudah rapuh.
Oleh karena itu, pastikan untuk menerapkan plester dinding dengan ukuran paling ideal, yaitu 3 cm. Supaya lebih kuat lagi, ada baiknya dinding diterapkan dempul serta cat tembok setelah pemasangan plester.
5. Tebal Tembok Pracetak dan Plesterannya
Tebal tembok pracetak adalah sekitar 15 cm. Dengan ketebalan tersebut, kekuatan dinding yang menggunakan material ini jelas akan lebih bagus jika dibandingkan yang lainnya.
Walaupun begitu, plesteran tembok tetap dianjurkan untuk diterapkan. Untuk ketebalannya, Anda bisa memakai standar umum tebal plester tembok, yaitu 1,5 cm hingga 3 cm.
Sebagai informasi, maksud penerapan plester pada dinding bermaterial semen pracetak ini adalah untuk memberikan kesan halus. Dengan itu, dinding bangunan dipastikan tampak estetik, baik saat dibiarkan tanpa cat maupun diberikan pelapis dinding dengan warna tertentu.
Nah, itu dia informasi tentang tebal plesteran tembok yang diijinkan agar fungsinya bisa dirasa maksimal. Setelah tahu info ini, pastikan menerapkan plester dengan ketebalan sesuai dengan anjurannya, ya.
Baca Juga: Apakah CCTV bisa Merekam Suara atau Tidak? Inilah Jawabannya